Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pasrah dengan undian sepakbola dan futsal SEA Games 2017. Ketua Umum KOI Erick Thohir menilainya sebagai hal yang lumrah.
Masalah undian grup sepakbola muncul setelah dalam buku technical handbook SEA Games 2017 halaman 28 menyebut kalau Malaysia bebas menentukan grup. Disebut juga kalau Thailand sebagai juara bertahan dan Myanmar sebagai runner up akan menempati grup yang berbeda.
"Untuk undian kita lihat saja hasilnya. Loh memang namanya SEA Games begitu. Itu makanya KOI bersama-sama negara lain harus memperbaiki SEA Games, di mana ke depan harus ada mandatory Olimpiade harus seperti Asian Games karena ke depan ada Olimpiade. Itu yang saya bilang Indonesia makanya jangan ketinggalan kereta," kata Erick ketika ditemui di Kantor KOI, Senayan, pada Senin (3/7/2017).
"Artinya tidak ada masalah? Kami pasti komplain tapi itu salah satu kelemahan SEA Games. Tapi apa mesti kita walk out? kan bukan solusi yang baik juga. Ya, tim SEA Games ini ke depan untuk Asian Games. Jadi ya harus diperbaiki lah," katanya.
Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi meminta Chef de Mission (CdM) SEA Games, Aziz Syamsuddin, untuk melakukan negosiasi dengan Malaysia. Aziz merespons belum dapat berbuat banyak.
"Itu belum masih akan dirapatkan tanggal 7 dan 8 Juli. Nanti saya akan ikut ke sana mendampingi karena federasinya yang akan ikut undian. Untuk masalah lobi-lobinya saya harus undercover," kata Aziz terpisah.
Masalah undian grup sepakbola muncul setelah dalam buku technical handbook SEA Games 2017 halaman 28 menyebut kalau Malaysia bebas menentukan grup. Disebut juga kalau Thailand sebagai juara bertahan dan Myanmar sebagai runner up akan menempati grup yang berbeda.
"Untuk undian kita lihat saja hasilnya. Loh memang namanya SEA Games begitu. Itu makanya KOI bersama-sama negara lain harus memperbaiki SEA Games, di mana ke depan harus ada mandatory Olimpiade harus seperti Asian Games karena ke depan ada Olimpiade. Itu yang saya bilang Indonesia makanya jangan ketinggalan kereta," kata Erick ketika ditemui di Kantor KOI, Senayan, pada Senin (3/7/2017).
"Artinya tidak ada masalah? Kami pasti komplain tapi itu salah satu kelemahan SEA Games. Tapi apa mesti kita walk out? kan bukan solusi yang baik juga. Ya, tim SEA Games ini ke depan untuk Asian Games. Jadi ya harus diperbaiki lah," katanya.
Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi meminta Chef de Mission (CdM) SEA Games, Aziz Syamsuddin, untuk melakukan negosiasi dengan Malaysia. Aziz merespons belum dapat berbuat banyak.
"Itu belum masih akan dirapatkan tanggal 7 dan 8 Juli. Nanti saya akan ikut ke sana mendampingi karena federasinya yang akan ikut undian. Untuk masalah lobi-lobinya saya harus undercover," kata Aziz terpisah.
( FAZ / www.garasigaming.com )